Kok Fillernya Pindah? Let’s Talk About Filler Migration!

Filler menjadi salah satu treatment estetika yang populer untuk mengembalikan volume wajah, mempertegas kontur, dan menciptakan tampilan lebih segar. Namun, di balik hasil instan dan natural yang diharapkan, ada fenomena yang kadang terjadi migrasi filler, yaitu berpindahnya filler dari area suntikan ke lapisan kulit atau lokasi lain di sekitarnya.

Kenapa Filler Bisa Berpindah?

Untuk memahami hal ini, kita perlu tahu bahwa kulit memiliki beberapa lapisan mulai dari epidermis, dermis, hingga jaringan subkutan dan otot di bawahnya. Setiap lapisan memiliki struktur dan ketebalan yang berbeda, sehingga penempatan filler harus sangat presisi. Jika filler disuntikkan di lapisan yang tidak sesuai atau jumlahnya berlebihan, zat filler dapat terdorong dan berpindah ke area lain, terutama pada bagian wajah yang banyak bergerak seperti bawah mata, bibir, atau pipi.

Peran Jenis dan Tekstur Filler

Tidak semua filler memiliki karakter yang sama. Setiap jenis filler memiliki tingkat kekentalan (viscosity) dan kekuatan (elasticity) berbeda, yang menentukan di mana seharusnya filler tersebut ditempatkan.

  1. Filler Cair (Soft / Low Viscosity)
    Biasanya digunakan pada area halus seperti bawah mata atau garis halus di sekitar mulut. Karena teksturnya ringan dan mudah menyebar, risiko migrasi bisa lebih tinggi jika tidak disuntikkan tepat di lapisan yang sesuai.

  2. Filler Kental (Medium Viscosity)
    Digunakan untuk mengisi volume ringan hingga sedang, seperti di pipi atau dagu. Memiliki keseimbangan antara fleksibilitas dan daya tahan bentuk.

  3. Filler Padat atau Keras (High Viscosity / High Elasticity)
    Digunakan untuk membentuk struktur wajah seperti rahang atau hidung. Jenis ini memiliki daya tumpu tinggi, tapi jika penempatannya salah atau terlalu dekat dengan area bergerak, filler bisa membentuk gumpalan atau berpindah dari posisi awal.
Faktor Lain yang Mempengaruhi Migrasi
  • Teknik penyuntikan: presisi dan pemahaman anatomi wajah dokter sangat berpengaruh.
  • Jumlah filler yang digunakan: terlalu banyak dapat meningkatkan tekanan di bawah kulit.
  • Gerakan otot wajah: area seperti bibir dan bawah mata lebih rentan terhadap pergeseran.
  • Kualitas filler: filler dengan cross-linking yang kurang stabil lebih mudah berubah bentuk.
Faktor Lain yang Mempengaruhi Migrasi

Ya, pada sebagian besar kasus filler berbahan hyaluronic acid, migrasi dapat dikoreksi menggunakan enzim hyaluronidase untuk melarutkan filler secara selektif. Namun, pencegahan tetap menjadi langkah terbaik yaitu dengan memastikan treatment dilakukan oleh dokter yang memahami anatomi, teknik, dan karakter filler secara menyeluruh.

Kesimpulan

Migrasi filler bukan semata karena bahan yang salah, tetapi kombinasi antara teknik penyuntikan, lapisan kulit, dan karakter filler itu sendiri. Dengan pemilihan jenis filler yang tepat dan dilakukan oleh profesional berpengalaman, hasil yang alami dan aman dapat tercapai tanpa risiko perpindahan posisi.

Konsultasikan dan lakukan treatment bersama dokter professional Maharis Clinic, reservasikan sekarang melalui Whatsapp +62 811-9326-333 (text only)!